Pages

Kamis, 17 Februari 2011

Pesan n' Kesan selama di SMPN 1 Singosari

     Di SMP ini aku mendapatkan banyak sekali pengetahuan-pengetahuan yang baru. Awal masuk SMP ini rasanya senang karena bisa diterima di SMP 1 Singosari dan bingung karena masih belum mempunyai teman dan harus berpisah dengan teman-teman SD yang telah besama  selama 6 tahun . . .
Tapi lama kelamaan aku mulai terbiasa dengan keadaan di sini. muali mempunyai teman baru, ilmu baru, dan banyak lagi. .
     Saat aku kelas satu, aku masih belum mempunyai banyak teman dan terkesan diam, tetapi di kelas dua aku banyak sekali mendapat teman-teman yang baru dan mulai bermain kesana dan kemari . .
di kelas dua banyak sekali kejadian-kejadian yang membuat kelas 8D semakin bisa kompak  . .awal agustus kelas 8D bisa memenangkan lomba 7K . . yah .. .lumayan lah meskipun hanya 7K tetapi perjuangannya tidak mudah. ada yang pulang sore untuk mengerjakan mading, ada juga yang datang ke sekolah untuk menghias kelas meskipun hari libur. . Huft . . pokoknya semuanya kompak deh. . tidak sia-sia akhirnya kelasku dapat memenangkan lomba itu . . Hore. . .
     Kegembiraan terasa begitu cepat. . satu persatu masalahpun mulai muncul di kelas 8D
bertengkar, marah-marahan, dihina ,dicela dan masih banyak lagi .  .tetapi dengan masalah itu kelasku bisa muncul rasa kekeluargaan yang besar dan saling menghargai satu sama lain . . tidak terasa Ulangan kenaikan kelas akhirnya berlangsung . .alhamdulillah semua murid di kelas 8D bisa naik kelas 9.. sedih . . . . karena terasa baru saja sudah harus berpisah lagi. . tapi senang karena dapat lanjut ke kelas 9. .
     Kelas 9 ada di depan mata . pengumuman kelaspun diumumkan . kali ini pengumaman kelas untuk aku begitu mengesankan karena pada awalnya aku di kelas 9f tetapi di pindah di kelas 9g rasanya sedih karena harus mencari bangku lagi tetapi ya sudahlah. akhirnya aku mendapatkan bangku. Baru saja satu hari di kelas 9g tetapi keesokan harinya aku di pindah lagi di kelas 9e. .ya akhirnya tinggalah aku di kelas 9e. .
hari demi hari berlalu. Di kelas 9e awal-awal sudah banyak sekali masalah. ada yang banyak kehilangan barang sampai tetap saja ada yang marah-marahan. sama seperti kelas 8 di kelas 9 masalah itu juga membawa berkah tersendiri. .dengan kejadian itu mempererat tali persaudaraan dan menjadi motivasi untuk bisa menjadi yang lebih baik lagi.
Tanpa terasa kurang beberapa  minggu lagi ujian telah tiba. rasa takut mulai muncul . .apalagi hasil try out 1 dan 2 tidak memuaskan.. hasil itu tadi bisa menjadi motifasi untuk semua termasuk saya agar bisa mendapatkan hasil yang lebih memuaskan dibanding sebelumnya. .
Perpisahan. . itulah kata yang pasti terucap setelah ini. setiap pertemuan pastilah ada perpisahan . . tetapi perpisahan ini bukanlah akhir dari pertemuan karena setelah ini kita dapat bersilaturahmi lagi..
    untuk teman-temanku terima kasih telah menjadi teman ku slama ini dan maaf jika aku pernah punya salah sama kalian. . aku sayang kalian semua. . 
     kesan tentang perilaku guru di SMP ini adalah terkadang tugas-tugas yang diberikan melebihi batas kemampuan saya . selain itu terkadang saat saya sudah membawa buku yang banyak sekali tetapi terkadang guru yang ada kelas di kelas saya tidak masuk kelas. . Kesan saya untuk semua guru di SMP ini hanya itu saja. .
Terima kasih kepada guru-guru yang telah membimbing saya selama ini, yang telah memberikan ilmu kepada saya. .dan maaf jika saya tidak bisa memberikan menjadi murid yang baikselama ini. ..

SMP 1 Singosari "is the best:"
. . . .

Jumat, 04 Februari 2011

Kepler, Si Pencari Planet Mirip Bumi Diluncurkan

NASA meluncurkan sebuah teleskop perintis, Jumat (6/3), untuk menyelidiki sebuah sudut Galaksi Bima Sakti dengan harapan menemukan kemungkinan keberadaan planet-planet seperti Bumi.

Teleskop yang dinamai Kepler ini melesak menuju langit bertabur bintang dibawa oleh roket tak berawak Delta yang diluncurkan pada pukul 10.49, Jumat malam waktu AS (Sabtu siang WIB) dari Pangkalan Angkatan Udara AS di Tanjung Canaveral, Florida.

"Sebegitu jauh, meskipun kami telah menemukan lebih dari 300 planet (di luar tata surya), kami tak menemukan satu pun yang sama dengan Bumi," kata pejabat NASA urusan sains antariksa, Ed Weiler.

Kepler, diambil dari nama astronom abad ke-17 Johannes Kepler, dirancang untuk menemukan planet sejenis Bumi. Begitu berada di posisi mengekor Bumi dalam mengitari Matahari, Kepler akan bergerak menuju satu sudut langit di antara konstelasi Cygnus dan Lyra yang diisi oleh lebih dari 4 juta bintang.

Para ilmuwan berencana untuk mencermati observasi Kepler terhadap lebih dari 100.000 target dengan harapan menangkap percikan cahaya kecil dari planet-planet yang lewat. "Mencoba mendeteksi planet-planet seukuran Jupiter di depan bintang-bintang adalah seperti mencoba mengukur efek nyamuk terbang terhadap lampu sorot kendaraan. Menemukan planet-planet seukuran Bumi itu seperti mencoba mendeteksi kutu yang sangat kecil," kata Jim Fanson, manajer proyek Kepler. Di samping sulit dilakukan, pengukuran planet juga akan menyita banyak waktu.

Sebuah planet seukuran Bumi yang jaraknya sama dengan Bumi ke Matahari, hanya akan dilihat Kepler sekali setahun. Para ilmuwan menyatakan bahwa mereka akan menangkap tiga transit untuk memverifikasi keberadaan satu dunia seukuran Bumi.

NASA berharap menindaklanjuti misi Kepler yang menelan biaya 591 juta dollar AS itu dengan satu generasi baru teleskop berkemampuan tinggi dalam mencitrakan planet-planet seukuran Bumi dan menganalisis atmosfernya guna menemukan unsur gas yang mengindikasikan adanya kehidupan.

"Saya kira kami akan benar-benar terkejut jika Kepler tidak menemukan satu pun planet mirip Bumi. Saya kira kita akan menemukan banyak sekali planet seukuran Bumi," kata astronom Alan Boss yang bekerja untuk Carnegie Institution, Washington.

Kepler dan Pencarian Saudara Semesta

Jumat tanggal 6 Maret pukul 03.50 GMT, atau pukul 10.50 WIB, sebuah roket Delta II tinggal landas dari Stasiun Angkatan Udara Tanjung Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Di pucuk roket Delta ini terdapat sebuah instrumen yang amat penting, yakni Teleskop Kepler. Peluncuran berjalan mulus, dan sejam kemudian, Kepler terpisah seluruhnya dari tingkat tiga roket peluncur seperti direncanakan.
Misi Kepler adalah untuk menemukan planet di luar tata surya yang menyerupai Bumi. Jadi, yang akan dicari Kepler adalah planet kecil (tidak sebesar Jupiter atau Saturnus) dan berbatuan, yang mengorbit bintang induk (seperti Matahari) dengan jarak yang tepat. Artinya, jarak tersebut tidak terlalu dekat sehingga air mendidih, tetapi juga tidak terlalu jauh sehingga air membeku. Jarak yang ideal bagi kehidupan ini sering disebut sebagai ”Zona Bisa Didiami” (habitable).
Sejauh ini petunjuk soal adanya planet yang menyerupai Bumi tak banyak diperoleh karena penyelidikan yang dilakukan tidak cukup peka untuk menemukan planet seperti itu. Teleskop Kepler diharapkan mampu menjawab tantangan ini.
Menjelang peluncuran, Ilmuwan Kepala (Proyek) Kepler William Borucki di Pusat Riset Ames milik NASA di Moffett Field, California, mengatakan, ”Kalau ada banyak Bumi di luar sana, boleh jadi juga ada banyak kehidupan di sana - dan barangkali juga bahkan peradaban asing di sana yang menunggu kontak kita.” (New Scientist, 5/2)
Sebelum ini memang sudah ditemukan planet-planet yang ukurannya sedikit lebih besar dibandingkan Bumi. Yang satu ditemukan oleh teleskop-teleskop di Bumi dengan menggunakan teknik lensa gravitasi dan lainnya ditemukan oleh Satelit Corot yang dijuluki ”Pengamat Makhluk Asing Eropa”. Corot diluncurkan tahun 2006 dan misinya adalah mengamati bintang yang kecerlangannya susut karena diduga ada planet yang lewat di depannya.
Selain itu, juga sudah diketahui dua planet yang diduga berbatu dengan ukuran beberapa kali massa Bumi yang mengorbit bintang katai merah Gliese 581, dan salah satunya mungkin ada di Zona Bisa Didiami, meski di perbatasan.
Gregory Laughlin, ilmuwan di Universitas California, Santa Cruz, yang memimpin riset planet-planet transit, mengakui bahwa deteksi planet terestrial seukuran Bumi yang punya orbit bisa didiami masih belum ada.
Teknik baru
Sebelum ini, penemuan sebagian besar planet luar tata surya (exoplanet) dilakukan dengan teknik kecepatan radial, yaitu dengan mengamati spektrum cahaya bintang untuk melihat apakah ada gerak maju dan mundur periodik yang disebabkan oleh tarikan gravitasi planet-planet bintang tersebut. Metode ini belum cukup sensitif untuk mendeteksi planet sekecil Bumi.
Kepler dirancang untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan menerapkan metode planet transit. Teleskop ini akan memonitor 100.000 bintang dan mengukur adanya peredupan periodik, yang diartikan sebagai akibat adanya planet yang lewat di depannya. Hal ini akan dilakukan secara terus-menerus selama 3,5 tahun.
Lalu, berbeda dengan Corot yang mengorbit Bumi, Kepler akan mengorbit mengelilingi Matahari. Ini akan membuat pandangannya ke langit lebih tidak terhalang oleh Bumi.
Didukung oleh lensa yang lebih besar, dengan ukuran 95 cm, Kepler akan mampu melihat planet dengan ukuran setengah Bumi atau seukuran Mars.
Apa pun hasilnya
Belum bisa dipastikan berapa banyak planet seukuran Bumi yang bakal ditemukan oleh Kepler. Tapi apa pun, Kepler akan menjadi acuan baru dalam perburuan planet. Kalau memang planet seperti Bumi ternyata merupakan hal umum, maka beberapa di antaranya diperkirakan mengelilingi bintang induknya pada jarak cukup dekat. Misi berikut akan memeriksa apakah ada oksigen di sana, juga petunjuk lain yang mengisyaratkan adanya kehidupan.
Badan ruang angkasa AS (NASA) dan Eropa (ESA) sedang menggodok dua misi yang disebut Terrestrial Planet Finder dan Darwin yang diupayakan bisa meluncur sebelum tahun 2020. Misi ini dimaksudkan untuk bisa mengukur cahaya dari planet extrasolar di orbit bisa didiami. Sasaran utama adalah mengukur spektrum cahaya yang melewati atmosfer planet itu, apakah ada jejak oksigen atau bahan kimia lain yang mengindikasikan adanya kehidupan.
Visi terus hidup
Mengikuti perkembangan sains di atas, tampak bahwa negara maju terus mengembangkan program-program untuk memajukan ilmu pengetahuan, meski dewasa ini kondisi ekonomi pada umumnya buruk.
Diakui, proyek seperti Kepler menelan biaya ratusan juta dollar, tetapi ia dipersiapkan secara baik, dan diyakini tujuannya, sehingga tetap dijalankan meski mahal. Tidak berhenti sampai di Kepler, ini juga sudah dipikirkan untuk meluncurkan Proyek Darwin guna mencari kehidupan di planet extrasolar.
Tampak visi untuk unggul dan maju - juga sebagai persiapan untuk menguasai teknologi penjelajahan angkasa masa depan - tidak ditinggalkan begitu saja. Kita tentu belum bisa sepenuhnya meniru langkah negara maju. Tetapi, setidaknya semangat ilmiah yang diperlihatkan oleh bangsa-bangsa tersebut juga bisa menginspirasi kita.
Mereka tak gentar dengan risiko karena dari misi Kepler ini, bisa juga mereka tidak menemukan planet seperti Bumi yang dicari. Tetapi, itu tidak mengecilkan hati karena pasti ada hasil lain yang diperoleh.
Borucki menyimpulkan, kalau Kepler menemukan banyak Bumi di galaksi, kondisi yang mendukung kehidupan merupakan hal biasa. Tetapi, kalau tidak ada Bumi pada bintang tersebut, bisa berarti bahwa kita sendirian di alam semesta ini tanpa ada saudara semesta.

Kepler Bakal Temukan 10.000 Planet

Wahana ruang angkasa Kepler diperkirakan dapat menemukan minimal 10.000 planet dalam satu dekade mendatang. Demikian dikatakan Geoff Marcy, seorang astronom University of California, Berkeley yang terlibat dalam misi perburuan planet dengan wahana tersebut dalam pertemuan American Astronomical Society bulan lalu di Seattle, AS.
"Dalam beberapa tahun mendatang, Kepler akan menemukan ribuan planet. Akan ada misi pengikut Kepler dari Eropa, amerika atau keduanya. Saya bertaruh, Pada tahun 2020, astronom akan menemukan 10.000 planet. Sementara pada tahun 2030, mungkin terdapat 20.000 atau 30.000 planet lain juga akan ditemukan," ujar Marcy seperti dilansir Space.com.
Perkiraan temuan planet baru bakal begitu banyak karena Kepler dilengkapi teknologi canggih. Selain itu, ia juga menyebut bahwa peluang ditemukannya banyak planet baru juga didukung kerja keras para astronom yang sangat inovatif.
Meski demikian, Marcy menuturkan bahwa jumlha penemuan baru bukan yang terpenting. Lebih penting lagi adalah kualitas planet yang ditemukan. Yang dimaksudnya dengan kualitas planet adalah berkaitan dengan misi mencari kehidupan di luar Bumi. "Kami ingin planet seukuran Bumi, berada pada zona yang bisa ditinggali," paparnya.
Penemuan planet yang seukuran bumi dan berada pada zona yang bisa ditinggali akan menguak tabir kemungkinan adanya kehidupan lain di luar angkasa. Terlebih juga akan menggali kemungkinan manusia untuk hidup di tempat tersebut.
Kepler seperti diberitakan sebelumnya telah menemukan planet Kepler 10-b. Planet tersebut merupakan planet ekstrasurya yang seukuran Bumi dengan diameter 1,4 kali ukuran Bumi. Meski demikian, kemungkinan tidak dapat ditinggali manusia karena terlalu dekat dengan bintangnya.
Sejauh ini, selain menemukan Kepler 10-b, kabarnya Kepler juga telah menemukan planet alien lain. Hari ini pukul 13.00 EST atau Kamis (3/2/2011) besok pukul 01.00 WIB, NASA akan menggelar konferensi yang mengumumkan planet alien baru temuan Kepler.